
LATAR BELAKANG DAN SEJARAH SINGKAT
BERDIRINYA
PONDOK PESANTREN MAMBA’UL ULUM
LEMAH AYU
KERTASEMAYA INDRAMAYUJAWA BARAT
A.
LATAR BELAKANG BERDIRINYA
Abad XIX adalah saat bercokolnya jepang Diindonesia yang selalu
mengganggu keamanan dan kesejahteraan bangsa Indonesia, melihat pengaruh Negatif yang juga ditimbulkan oleh mereka
ditambah pengaruh Negatif yang juga ditimbulkan oleh kaum Abangan atau yang terkenal
dengan sebutan kaum merah , pada moral generasi muda islam terutama dalam segi agama
maka KH. Muhammad Nur mendirikan sebuah langgar kecil tempat pengembalaan para
pemuda dan masyarakat, agar mereka hidup mandiri dan dapat hidup sesuai dengan Ajaran
Islam.
B.
SEJARAH
SINGKAT BERDIRINYA
Cikal bakal pondok pesantren Mamba’ul Ulum sebenarnya sudah
dirintis sejakabad XIX oleh KH.Muhamad Nur (kakek para pengasuh sekarang)
berupa langgar kecil “Tajug Kidul” Namanya, tempat pemuda dan masyarakat jambe
(Nama Desa sebelum pemekaran, yang sekarang desa Lemah Ayu) mengaji al-Quran
dan mendalami Ilmu Agama dengan cara sederhana sekali. Pada Zaman Pacisme
Jepang dan masa-masa perang kemerdekaan, usaha beliau dalam lapangan pendidikan
ini benyak menemui hambatan dan rintangan, bahkan beliau selalu dikejar-kejar
oleh tentara Danipon. Dan pada Tahun 1943 beliau terkena suatu penyakit akhirnya meninggal pada tahun tersebut,
setelah beliau wafat usaha pendidikan
ini dilanjutkan oleh putra-putra beliau antara lain H.Tardmizi (H, Abdussalam Nur)
dengan mengaji Al-Quran dengan sistem metode ”Menengan’ yang cukup sederhana pula, dibantu oleh H.Abdul
Qodir yang terkenal dengan sebutan dan panggilan H.Doglong, beliau adalah keluarga
dekat dan menjadi kakek Ipe Nyai Hj.Salamah (Istri H.Abdussalam) beliau adalah sebagai
Donatur dan sebagai Dermawan Muslim,
yang sepuluh tahun kemudian tepat nya pada Tanggal 19 mei 1983 Pon-Pes Mamba’ul
Ulum membentuk Yayasan dibawah Notaris
Soeharto Soeswando Sh. No.3 Indramayu. dengan terbentuknya Yayasan ini diharapkan
pesantren lebih maju, kuat dan menjadi tanggung jawab umat Islam, sehingga bila
kiyai atau pendiri meninggal ,maka pondok tidak boleh meninggal, bahkan terus
berkembang dilanjutkan oleh generasi berikutnya yang sudah dipersiapkan
C.
PONDOK PESANTREN MAMBA’UL ULUM DEWASA INI
Berkat do’a dan Mujahadah pendiri pesantren, pengasuh, para pembantu-pembantunya
dan para pengelolanya selama ini, Pon-Pes Mamba’ul Ulum , yang semula hanya
bermodalkan sebuah langgar kecil, saat ini sudah berkembang menjadi sebuah lembaga
pendidikan yang Refresentatif, terutama setelah terbentuknya Yayasan Pessantren
Mamba’ul Ulum Pada Tahun 1983.
Sesuai
dengan cikal bakal pondok ini yang
berasal dari masyarakat dan tujuan pendidikan nya yang mengarah kepada kepentingan
masyarakat, maka pondok ini secara bertahap terus berusaha untuk memenuhi segala Hajat masyarakat
terhadap pendidikan Agama dan Umum bagi putra-putrinya dengan senantiyasa berpijak
diatas Landasan jiwa pon-pes dan Nilai kepesantrenan
lainnya.
Semenjak berdirinya Pon Pes Mamba’ul
Ulum Padatanggal 16syawal1936 Atau 8 Desember 1973 S/d 1984 pesantren hanya mengembangkan
pendidikan agama dari tingkat Diniyah Awaliyah Salafiyah.
Melihat kebutuhan masyarakat tadi dan kebutukan masyarakat Islam Khususnya
pada Ilmu Pengetahuan umum maka Pesantren Mamba’ul Ulum semenjak Tahun 1985
berussaha mengembangkan pendidikan umum,
maka didirikanlah Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Mamba’ul Ulum (MI.MU) pada
tahun 1985.dan sebagai kelanjutannya akan kebutuhannya (Program Wajib Belajar Sembilan Tahun)
didirikanlah Madrasah Tsanawiyah Mamba’ul Ulum (MTS.MU) pada Tahun 1993.
Diharapkan berdirinya lembaga pendidikan umum ini tercipta serta terwujudnya ilmu
pengetahuan umum yang dimiliki para pengajar pessantren Mamba’ul Ulum secara
terpadu dan Konferhensif, hal demikian ini sesuai dengan cita-cita
yayasan yang ingin berusaha mengembangkan dan mewujudkan kedua lembaga tersebut
dan sesuai cita-cita para pendiri ponok pesantren Mamba’ul Ulum. Taat dan
Amanat sangat sayang kepada putra putri bapak H.Abdussalam. sehimgga beliau
dianggap kakek/bapak sendiri oleh pengasuh.
Setelah putra kedua dari
bapak H. Abdussalam pulang dari Pon Pes Lirboyo Kediri Jawa Timur dan ponpes jaga satru Cirebon
yaitu Kh. Yasykur Abdullah pada Tahun 1965 didirikan lah sebuah langgar dengan
Nama :Tajug Lor” disitu tempat
penggemblengan pemuda dan pemudi talen mundu, jambe (Lemah Ayu) serta
masyarakat desa sekkitar dalam mengkaji
Al-Quran dan ilmu agama yang lebih luas.
Pada Tahun 1970 melihat bertambahnya bpemudda dan pemudi masyarakat desa sekitar dan datangya santri
jauh, dari Desa Samakombreng, Desa Lajer Ddari Kabupaten Sekitarnya : Cirebon,
Subang, Dan Tegal maka direhablan Langgar Lor dengan tambahan 3kamar dan
dibangun lah gedung Madrasah lantai 2 dengan Nama ‘LPAI’ (Lembaga Pendidikan
Agama Silam) setelah bapa Kh Doglong wafat pada tahun 1971 dalam bidang
material dan pembangunan fisik pondok
tetap dilanjutkan oleh keluarga pondok antara
lain: keluarga H. Abdussalam, Bapak H Yasykur Abdullah, H Abdul Aziz dan
lainnya serta masyarakat.
Tiga tahun kemudian tepatnya pada Tanggal15 Syawal 1939 atau 8
Desember 1973 Madrasah LPAI diganti Nama menjadi Madrsah Mamba’ul Ulum, Nama
tersebut atas Inisiatif bapak.
Mbah Ishaq Mufid yang sekarang menjadi pengasuh dua, belau adalah tunggal kakek
dengan Kh Yasykur Abdullah dari pihak ibu.
Berbagi usaha terus dilakukan oleh Kh Yasykur Abdullah dan K. Mbah
Ishaq Mufid untuk mengelola Pondok dan Madrasah ini, dengan senantiasa
berpandangan jauh kedepan yang lebih
cerah, Khususnya dalam hal mempersipkan Kader-Kader Pondok yang memang mendapat perhatian dan
pemikiran sangat besar dari beliau-beliau, semua adik-adiknya dan
putra-putrinya sengaja dipersiapkan untuk meneruskan cita-cita Leluhurnya,
mengelola dan mengembangkan pondok ini dengan mengirim mereka keberbagai pondok
: Lirboyo Kediri, Gontor Ponorogo, Kudus, Kaliwungu Kendal, Dan Berbagai Perguruan
Tinggi : IAIN, IPB Bogor, Dan Lainnya Ketimur Tengah.